Minggu, 30 Januari 2011

Cek lokasi

Kemarin rombongan kelinci yang di ketuai Pak Kusmayadi berangkat ke Pangkal Pinang untuk cek lokasi buat party event special run yang akan diselenggarakan awal Maret mendatang. Rencananya acara tersebut akan digelar di desa Pedindang.

Sampai di lokasi yang diputuskan dalam rapat panitia hari kamis yang lalu yaitu perumahan Telaga Murni kita langsung hunting tempat mendirikan tenda dan panggung. Areal perumahan ini dinilai cukup memadai untuk tempat party walau sayangnya tidak memiliki view yang cantik dan terkesan biasa-biasa saja. Lalu sebagian menyusuri daerah seputar perumahan untuk menentukan bakal trail, yaitu pak Kamlani, pak Yusril, pak Amin dan pak Kusmayadi. Trail daerah ini tidak jauh berbeda dengan daerah seputaran Koba. Melalui area pertambangan timah kami menuju daerah perkebunan karet, memutar sedikit mendaki dataran tinggi tempat petani bercocok tanam. Melalui semak belukar, menyebrang sungai dangkal dan sampai di pekuburan tionghoa Mangkol. Selama 1,5 jam perjalanan kami merasa sudah bisa memastikan trail yang rencananya akan di buat short dan medium. Sementara pak Syahrudin, Jackie dan driver menyelesaikan urusan dengan pihak pemilik perumahan dan pak lurah. Karena mereka menilai kami pergi terlalu lama jadi tak henti-henti menanyakan posisi kami yang saat itu masih sibuk mencari jalan pulang. Sempat kami candai bahwa diantara kami ada yang pingsan dan kami kesasar entah dimana, padahal kami masih istirahat di warung setempat sambil terkekeh-kekeh. Lokasi sudah disurvey, izin sudah didapat dan foto sudah diambil. Tinggal laporan senin depan. Kabarnya lokasi ini belum di setujui oleh GM. Sebenarnya rencana sebelumnya adalah halaman Hotel Aston, tapi berhubung hingga saat technical meeting pihak Aston belum menyatakan setuju maka di tentukan Telaga murni estate ini sebagai pilihan kedua. Jadi tunggu kabar lagi disetujui atau tidaknya.

Senin, 03 Januari 2011

DEAD BODY IN IT

Nguuiiiiiing..nguuiiiing..nguiiiiiing...mobil rescue di belakang ku. There is dead body in it...iieehh..minggir ah, biar dia lewat duluan.

Iya, tadi di lokasi start, pantai Tanjung Langka, sebelum waktu on-on ada dua boat departemen sosial muter muter disekitar situ. Trus merapat ke pantai. Para hasher udah rumpi-rumpi katanya itu boat rescue yang nyariin mayat anak bujang dari Sungai liat. Jauh amat? Maklum kan ombak sama angin besar, bisa aja nyasar ke Koba.

Eh bener aja, ternyata itu boat udah bawa mayat. Mayat laki-laki anak kelas 2 STM di Sungai liat. Kata salah seorang anggota TAGANA ini sudah pencarian hari ke 6. Ada tiga korban tapi yang dua tertolong, sementara yang satu ini hilang. Katanya sih mereka mandi-mandi di Pantai Rebo, sebuah tempat wisata di Sungai Liat. Ketemunya di laut Perlang oleh seorang nelayan. Terang aja tuh mayat udah bengkak dan berbau tidak sedap. Tau ada mayat karuan aja para hasher berhamburan mendekat. Sampai-sampai waktu on-on dicuekin. Malah ada yang nggak ikut lari lantaran pengen liat proses evakuasi.

Padahal trailnya top banget lho. Kelincinya kelinci senior. Dari mulai masuk lewat samping eks karaoke Gun udah nyelusurin semak-semak, trus nerobos bekas rumah bobrok di tengah kebun, baru keluar di jalan setapak. Nggak lama dari jalan setapak masuk lagi ke semak ilalang. Wah, nih kelinci tua pintar juga ngerjain hasher-hasher muda. Trail ini bener-bener manual. Gak bisa naek motor nih, jalannya dirintis sendiri buka belukar. Tahan susah, emang top ini kelincinya. Lokasi Tanjung Langka ini bisa dibilang sering banget dipakai untuk trail hash, tapi trail kali ini dibuat menarik sama Pak Aminuddin dan Safree. Memang track terakhirnya tetap di pantai. Jadi susur pantai seperti biasanya. Lumayan lah.

Sampai ditempat finish, mayat yang tadi baru selesai dievakuasi. Rupanya tadi nunggu sarung tangan karet. Salut buat para anggota TAGANA Provinsi Bangka Belitung. Selamat atas kerja kerasnya. Buat anggota keluarga si mayat, semoga tabah dan tawaqal atas cobaan ini.