Selasa, 27 September 2011

RUN 1642

Kobahash Run #1642

Senin, 26 September 2011

Kelinci : Bukhari & Aminuddin MU

Lokasi : Kebun Kelompok Tanjung

Cukup banyak hasher yang hadir kali ini. Sekitar 60 orang. Jumlah terbanyak setelah Ramadhan Run. Termasuk partisipan dari Bank Mandiri, Pak Edy Supriyadi bersama dua orang rekannya. Rutenya seperti biasa dari simpang tiga sawit Mukri masuk kanan. Para hasher jalan beriringan terlebih lagi semakin ke dalam jalan semakin sempit. GM Tamron belum apa-apa sudah kena check back yang pertama yang mengarah ke kiri.

Melewati kebun On-sec Lie menanjak sedikit setelah melewati jembatan miring. Lurus terus di jalan setapak. Sampai tiba di simpang dua, disini lah para hasher mulai terpecah dua. Sebenarnya trail yang benar adalah yang mengarah ke kanan tapi ternyata banyak hasher yang mengarah ke kiri. Mereka kenal lokasi apalagi ada On-sec Lie dan Pak Kusmayadi yang paling suka short cut. Untung tidak menunggu-nunggu, kalau tidak bisa-bisa karena kelamaan menunggu akhirnya datang paling akhir karena yang lain tiba duluan melalui jalan yang lain.

Trail yang ke kanan melalui sedikit semak yang sempat ditebas dulu oleh kelinci. Diantara semak di bawah pohon karet jalan setapak bertabur paper sign yang cukup menuntun. Jalannya agak memutar-mutar karena di sela-sela pohon karet. Masuk ke perkebunan yang agak gelap karena cukup rapat dan lebat. Keluar di kebun jeruk. Belok kanan melalui sungai jernih dengan jembatan yang miring. Melalui jalan diatas tanah lembut bekas rawa yang ditanami pohon sawit. Keluar di jalan tanah merah. Di sini Pak Bukhari sudah menunggu menanyakan apakah kami hasher terakhir. Kata kami di belakang masih banyak hasher lain tapi sepertinya mereka potong jalan. Saat itu kami sudah menghabiskan waktu 38 menit.

Karena berpikir mungkin hasher lain memotong jalan kami bergegas mempercepat langkah, sementara hari mulai gelap. Jalan itu seolah tidak ada akhirnya. Sementara di kiri kanan pohon sawit yang sepi terdengar suara-suara seperti orang bicara dan sesekali mengobrol dan berteriak. Suaranya seolah dekat tapi jauh. Mungkin karena terbawa angin. Sudah mulai gelisah karena hari semakin gelap dan jam sudah menunjukkan pukul 17.50 sementara di belakang kami sudah tidak ada orang lagi. Lalu makin lama suara-suara manusia dan kendaraan makin jelas. Debu berterbangan sudah mulai tercium. Lega. Akhirnya sampai juga.

Ternyata memang betul mereka potong kompas. Kata On-sec Lie inilah jalan terdekat, kita diskon trailnya. Nah dia. Hampir separuh hasher potong kompas. Tapi ya begitu, mereka melalui jalan yang berdebu..kacian deh yu... Pak Bukhari sempat mengomel karena trail yang sudah dibuatnya dengan indah dipotong orang. Betul, seharusnya ini jadi trail yang sangat bagus. Beberapa hasher terpaksa dijemput. Termasuk partisipan dari Mandiri. Hari semakin gelap, sudah jam 18.00. para hasher yang dijemput sudah berdatangan. Mobil terisi dan beranjak pulang. On-on. See you next Monday.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar